Pelantikan Kohai dan Senpai
Dalam
ekstra Bahasa Jepang, terdiri dari berbagai kegiatan. Salah satunya, pelantikan
kohai (junior). Pelantikan kohai ini merupakan kegiatan pertama yang diadakan pada
awal tahun ajaran baru. Kegiatan ini bertujuan untuk melantik anggota-anggota
baru (kohai kelas 10) yang berminat mengikuti ekstra Bahasa Jepang. Sebelum
resmi menjadi anggota ekstra Bahasa Jepang, sudah menjadi tradisi untuk
diadakan pelantikan bagi calon-calon anggotanya. Tetapi, pelantikan dalam
ekstra Bahasa Jepang ini bukanlah pelantikan yang bersifat keras dan menakutkan
seperti yang diadakan pada ekstra lainnya. ‘Pelantikan’ hanyalah suatu istilah,
tetapi maksud dari kegiatan ini yaitu untuk memperkenalkan sekilas bagaimana
ekstra Bahasa Jepang itu. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam pelantikan ini
juga tidak menakutkan, justru sangat menyenangkan dan penuh hiburan. Pada
awalnya, semua kohai baru dikumpulkan dan dibagi dalam beberapa kelompok (sesuai
jumlah peserta), lalu setiap kelompok akan bersaing dengan kelompok lain untuk
menghadapi berbagai macam permainan (game) yang menarik dan seru. Pemenang dari
setiap ‘game’ juga akan mendapatkan hadiah-hadiah yang tidak kalah menariknya
dan juga akan mendapat predikat ‘juara’. Game-game yang disuguhkan dalam acara
ini sangat bervariasi mulai dari yang mudah, susah, hingga yang membutuhkan
kerja sama tim. Dan yang pasti, semua game berhubungan dengan Bahasa Jepang.
Ada game ‘maru batsu’, menyusun huruf hiragana, kikitori (mendengarkan), rodoku
(membaca tulisan jepang), shoudo (menulis indah), membuat origami secara kelompok,
hingga membuat pohon sakura.
Selain
pelantikan kohai (junior), dalam ekstra Jepang juga terdapat pelantikan senpai
(senior). Pelantikan senpai biasanya diadakan di pertengahan bulan Mei sebelum
tahun ajaran berakhir. Kegiatan ini bertujuan untuk memilih dan melantik
beberapa anggota junior untuk menjadi senior dan mendidik para kohai di tahun
ajaran berikutnya. Selain itu, juga untuk menentukan dan memilih anggota
kepengurusan ekstra Jepang. Kegiatan-kegiatan yang diadakan dalam acara
pelantikan senpai ini tidak jauh beda dengan pelantikan kohai. Sistem yang
digunakan pun hampir sama. Tetapi, tidak semua anggota dapat menjadi senpai,
hanya siswa yang cakap dan bertanggung jawab yang akan dipilih menjadi senpai.
KBM (Kegiatan Belajar Mengajar)
Dalam
ekstra Jepang juga diadakan kegiatan belajar mengajar seperti halnya di dalam
kelas. Dalam KBM akan dibahas pelajaran-pelajaran atau materi-materi yang
berhubungan dengan bahasa Jepang. Materi yang diajarkan mulai dari dasar hingga
materi yang tingkatannya lebih tinggi. Tujuan diadakannya KBM dalam ekstra
bahasa Jepang yaitu untuk membekali siswa (anggota ekstra Jepang) dengan
materi-materi bahasa Jepang yang akan dipelajari di kelas, sehingga siswa akan
lebih siap dalam menerima pelajaran Jepang di kelas, dan bisa mengerti dan
memahami dengan lebih cepat. Kegiatan pembelajaran dalam ekstra Jepang ini
biasanya dilakukan pada hari Jumat, jam 07.30-09.00. Materi yang diajarkan
kepada kohai dan senpai juga berbeda, tergantung dari BAB yang diajarkan di masing-masing
kelas. Tetapi, kegiatan pembelajaran ini tidak diadakan rutin setiap hari
jumat, hal itu bergantung pada jadwal yang telah disepakati bersama. Sistem
pembelajarannya juga tidak sama dengan pembelajaran di kelas, karena dalam
ekstra Jepang ini, pembelajaran tidak hanya terpaku pada buku, tetapi dengan menggunakan
beberapa metode, seperti lagu, menonton film berbahasa Jepang, dan melalui beberapa
permainan (game), sehingga materi yang disampaikan dapat diserap dengan mudah.
Dan dalam ekstra ini, pemberi materi bukan hanya guru bahasa Jepang (sensei),
tetapi para seniorpun (senpai) juga bisa memberikan materi kepada kohainya.
Pengenalan Budaya Jepang
Pada
hari Jumat, selain diadakan kegiatan belajar mengajar, juga diadakan kegiatan
‘pengenalan budaya Jepang’. Dalam kegiatan ini, setiap siswa diajak untuk lebih
tahu dan mengenal tentang berbagai macam budaya-budaya yang ada di Jepang. Budaya-budaya
Jepang diperkenalkan kepada siswa dengan beberapa cara, seperti menonton video
yang berhubungan dengan budaya tersebut. Contohnya, video tentang beberapa
festival di Jepang, kegiatan-kegiatan yang dilakukan orang Jepang pada saat
musim semi, panas, gugur, dan dingin, tradisi minum teh (ocha) di Jepang, cara
membuat makanan dan minumas khas Jepang, dll. Selain memperlihatkan video-video
budaya di Jepang, di dalam ekstra Jepang juga menggunakan metode atau cara lain
untuk memperkenalkan budaya-budaya Jepang. Metode yang digunakan yaitu metode
praktik. Dengan metode praktik, siswa akan lebih cepat memahami, serta
memberikan pengalaman baru. Dalam kegiatan ini, siswa diajak untuk praktek
menggunakan atau membuat sesuatu yang berhubungan dengan budaya Jepang, seperti
praktek menggunakan ‘kimono’ dan ‘yukata’, menari ‘yosakoi’ dan membuat makanan
khas Jepang seperti sushi.
0 komentar:
Posting Komentar